(DOC) AYAT DAN HADITS TENTANG BERSYUKUR

 AYAT DAN HADITS TENTANG NI'MAT ALLAH DAN CARA MENSYUKURINYA

(Makalah)

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Materi Pembelajaran Al-Qur'an Dan Hadits 

Dosen Pengampu :

Ade Wawan, M.Pd.I


Disusun Oleh :

Kelompok 5

  1. Sun Agung Navolion ( 1911010453 )

  2. Syintia Purnama ( 1911010213 )


Kelas/Semester : D/5



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1443 H/2021 M



KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan nikmat kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah “Materi Pembelajaran Al-Quran Dan Hadits”, yang insya Allah telah kami selesaikan dengan sebaik mungkin.

Shalawat beriring salam tak lupa pula kita sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang mudah-mudahan kita sebagai umatnya mendapatkan syafa’atnya diyaumul akhir kelak. 

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar sekiranya dalam penyusunan makalah yang selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.


Bandar Lampung, September 2021



Kelompok 5








DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah 1

  2. Rumusan Masalah 1

  3. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN

  1. Definisi Ni'mat 3

  2. Definisi Syukur 3

  3. Ayat Al-Qur'an Tentang Ni'mat dan Cara Mensyukurinya 3

  4. Hadits Tentang Ni'mat dan Cara Mensyukurinya 6

BAB III PENUTUP

  1. Kesimpulan 11

  2. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA








BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Mensyukuri nikmat adalah sesuatu yang wajar dilakukan semua orang yang telah mendapatkan suatu kenikmatan. Setiap orang yang telah mendapatkan nikmat berupa rejeki, kesembuhan dari sakit, pengalaman baru, teman baru, pekerjaan baru dan lain-lain akan mengucap syukur. Begitu juga dengan keluarga yang harmonis akan selalu mensyukuri nikmat yang telah diterimanya.

Mensyukuri nikmat atau bersyukur karena nikmat berlaku bagi semua orang tanpa memandang status sosial. Berlaku juga buiat mereka yang 'beriman' atau 'tidak beriman', bahkan ucapan syukur atas nikmat yang diterima juga akan meluncur dari seseorang yang dikatagorikan jahat. Seorang narapidana koruptor atau pembunuh akan mengucap syukur atas nikmat kebebasan yang diberikan kepadanya.

  1. Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan Ni'mat?

  2. Apa yang dimaksud dengan syukur dan mensyukuri?

  3. Apa saja ayat - ayat Al-Qur'an tentang Ni'mat dan cara mensyukurinya?

  4. Apa saja hadits - hadits tentang Ni'mat dan cara mensyukurinya?

  1. Tujuan

  1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Ni'mat

  2. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan syukur dan mensyukuri.

  3. Mahasiswa mengetahui ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang mensyukuri Ni'mat.

  4. Mahasiswa mengetahui hadits-hadits yang menjelaskan tentang ni'mat dan cara mensyukurinya juga maksud Hadi hadits tersebut.



BAB II

PEMBAHASAN

  1. Definisi Ni'mat

Nikmat secara etimologis berasal dari bahasa arab yang berarti segala kebaikan, keenakan, dan semua rasa kebahagiaan. Sesuatu yang bermanfaat di dunia dan akhirat seperti ilmu dan akhlak mulia. Ada banyak ayat yang menerangkan tentang berbagai nikmat yang Allah berikan kepada umat manusia dalam Al-Quran. Namun saya hanya mengambil beberapa ayat saja untuk dijadikan contoh.

Seperti ayat berikut yang menjelaskan tentang nikmat Allah berupa perlindungan dari Allah:

  1. Definisi Syukur

Bersyukur adalah salah satu sikap ajaran Islam. Mensyukuri apa yang Allah telah berikan kepada kita sebagai hambanya akan menambah nikmat yang akan Allah berikan kepada seorang hamba. Pandai bersukur juga dapat menjadikan seseorang bersikap tenang dan memiliki kepribadian yang tentram. Kita dianjurkan mensyukuri nikmat Allah yang berupa kesehatan kepada kita semuanya. Dan semoga kita dijauhkan dari sifat kufur nikmat dan kita termasuk dalam hamba-hambaNya yang pandai mensyukuri berbaagai macam kenikmatan yang datangnya dari Allah.

  1. Ayat Al-Qur'an Tentang Ni'mat dan Cara Mensyukurinya

Allah SWT sendiri banyak berfirman dayat Al-Qur’an tentang keharusan manusia bersyukur atas apapun yang telah Allah berikan. Beberapa ayat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Surah Al- Baqarah Ayat 152

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

2. Surah Al- Baqarah Ayat 157

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”

3. Surah An-Nahl Ayat 114

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”

4. Surat Luqman Ayat 12

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

5. Surat Luqman Ayat 14

عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”

6. Surat Saba’ Ayat 15

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

Artinya: “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.”

7. Surat Az-Zumar Ayat 66

بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ

Artinya: “Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.”

Dengan demikian, ayat Al-Qur’an yang mengharuskan kita sebagai hamba Allah untuk selalu mensyukuri apapun yang telah Allah berikan kepada kita. Banyaknya ayat Al-Qur’an tentang perintah bersyukur memberi maksud akan keharusan kita untuk banyak bersyukur kepada Allah.


  1. Hadits Tentang Ni'mat dan Cara Mensyukurinya

  1. Hakekat Dari Bersyukur

Ibnu Abid Dunya menyebutkan hadits dari ‘Abdullah bin Shalih, ia berkata bahwa telah menceritakan padanya Abu Zuhair Yahya bin ‘Athorid Al Qurosyiy, dari bapaknya, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda  :

لا يرزق الله عبدا الشكر فيحرمه الزيادة

“Allah tidak mengaruniakan syukur pada hamba dan sulit sekali ia mendapatkan tambahan nikmat setelah itu. Karena Allah Ta’ala berfirman,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

“Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi         kalian.” (QS. Ibrahim: 7)  (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 124)

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :

  1. Syukur akan terus menambah nikmat dan membuat nikmat itu terus ada. Hakekat syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat.

  2. Al Hasan Al Bashri berkata, “Sesungguhnya Allah memberi nikmat kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Jika seseorang tidak mensyukurinya, maka nikmat tersebut berbalik jadi siksa.” Ibnul Qayyim berkata, “Oleh karenanya orang yang bersyukur disebut hafizh (orang yang menjaga nikmat). Karena ia benar-benar nikmat itu terus ada dan menjaganya tidak sampai hilang.” (‘Uddatush Shobirin, hal. 148).

  3. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667). Hadits ini benar sekali. Bagaimana mungkin seseorang dapat mensyukuri rizki yang banyak, rizki yang sedikit dan tetap terus Allah beri sulit untuk disyukuri? Bagaimana mau disyukuri? Sadar akan nikmat tersebut saja mungkin tidak terbetik dalam hati.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa nikmat itu ada 3 macam.

Pertama, adalah nikmat yang nampak di mata hamba.

Kedua, adalah nikmat yang diharapkan kehadirannya.

Ketiga, adalah nikmat yang tidak dirasakan.

Ibnul Qoyyim menceritakan bahwa ada seorang Arab menemui Amirul Mukminin Ar Rosyid. Orang itu berkata, “Wahai Amirul Mukminin. Semoga Allah senantiasa memberikanmu nikmat dan mengokohkanmu untuk mensyukurinya. Semoga Allah juga memberikan nikmat yang engkau harap-harap dengan engkau berprasangka baik pada-Nya dan kontinu dalam melakukan ketaatan pada-Nya. Semoga Allah juga menampakkan nikmat yang ada padamu namun tidak engkau rasakan, semoga juga engkau mensyukurinya.” Ar Rosyid terkagum-kagum dengan ucapan orang ini. Lantas beliau berkata, “Sungguh bagus pembagian nikmat menurutmu tadi.” (Al Fawa’id, Ibnul Qayyim, terbitan, Darul ‘Aqidah, hal. 165-166).

Itulah nikmat yang sering kita lupakan. Kita mungkin hanya tahu berbagai nikmat yang ada di hadapan kita, semisal rumah yang mewah, motor yang bagus, gaji yang wah, dsb. Begitu juga kita senantiasa mengharapkan nikmat lainnya semacam berharap agar tetap istiqomah dalam agama ini, bahagia di masa mendatang, hidup berkecukupan nantinya, dsb. Namun, ada pula nikmat yang mungkin tidak kita rasakan, padahal itu juga nikmat.

Bayangan kita barangkali, nikmat hanyalah uang, makanan dan harta mewah. Padahal kondisi sehat yang Allah beri dan waktu luang pun nikmat. Bahkan untuk sehat jika kita bayar butuh biaya yang teramat mahal. Namun demikianlah nikmat yang satu ini sering kita lalaikan.

Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغ”Ada dua kenikmatan yang .banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”  (Dinukil dari Fathul Bari, 11/230).


  1. Bersyukur Akan Terus Menambah Nikmat


Ibnu Abid Dunya menyebutkan hadits dari ‘Abdullah bin Shalih, ia berkata bahwa telah menceritakan padanya Abu Zuhair Yahya bin ‘Athorid Al Qurosyiy, dari bapaknya, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يرزق الله عبدا الشكر فيحرمه الزيادة

“Allah tidak mengaruniakan syukur pada hamba dan sulit sekali ia mendapatkan tambahan nikmat setelah itu. Karena Allah Ta’ala berfirman,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

“Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.” (QS. Ibrahim: 7)  (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 124)


  1. Bersyukurlah Ketika Mendapatkan Kesenangan, Bersabarlah Ketika Mendapatkan Suatu Cobaan!


Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan Radhiyallahu anhu ia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya. (HR. Muslim, no. 2999 /64; Ahmad, VI/16; Ad-Darimi, II/318 dan Ibnu Hibban no. 2885, at-Ta’lîqatul Hisân ‘alâ Shahîh Ibni Hibbân).

Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits :

  1. Kebaikan dan keburukan sudah ditakdirkan oleh Allâh Azza wa Jalla . Wajib beriman kepada takdir baik dan buruk.

  2.  Seorang Muslim wajib mensyukuri semua nikmat yang Allâh Azza wa Jalla karuniakan kepadanya. Nikmat-nikmat Allâh Azza wa Jalla kepada kita tidak akan dapat kita hitung.

  3. Syukur kepada Allâh Azza wa Jalla dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

  4. Kalau kita berpikir dengan akal yang waras dan hati yang sadar, maka kita mendapati bahwa diri kita pada hakikatnya belum bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenarnya.

  5. Orang Mukmin yang sempurna keimanannya dan tulus keyakinannya akan senantiasa bersyukur kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala ketika merasakan kegembiraan.

  6. Seorang Mukmin harus senantiasa memohon kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala agar menjadi hamba yang selalu bersyukur kepada-Nya.

  7. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu anhu sebuah do’a yang selalu dibaca di akhir shalat yang wajib:

اَللهم أَعِنِّيْ عَلَىٰ ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَYa Allâh, tolonglah aku untuk dapat berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu. [HR. Ahmad]














BAB III

  1. Kesimpulan

Kita mengetahui kebenaran, kesempurnaan, serta keistimewaan nikmat Allah, tidak selayaknya kita melalaikan nikmat ini begitu saja. Hendaknya kita mensyukuri nikmat ini dengan sebenar-benarnya syukur, agar Allah tidak mencabut nikmat itu dari kita. Dari beberapa ayat yang saya ambil, dapat saya simpulkan bahwa semua nikmat yang Allah berikan harus didasari dengan keimanan dan tawakkal kepada Allah. Menjalani perintah serta menjauhi larangan-Nya. Allah saja bisa menambah nikmat kepada hamba-Nya, kenapa kita sebagai hamba-Nya tidak bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.

Jadi, sebenarnya orang 'bersyukur' adalah semata-mata reaksi atas rasa nikmat, telah mendapatkan atau mengalami sesuatu yang menyenangkan atau membahagiakan dirinya.


  1. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.










DAFTAR PUSTAKA


"7 Ayat Al-Qur’an Tentang Keharusan Selalu Bersyukur" https://akurat.co/amp/7-ayat-al-quran-tentang-keharusan-selalu-bersyukur, ( diakses Ahad 3 Oktober 2021 pukul 10:00 WIB).


"“Mensyukuri Nikmat Sehat” – Pascasarjana IAIN Metro" https://pascasarjana.metrouniv.ac.id/mensyukuri-nikmat-sehat.html, ( diakses Ahad 3 Oktober 2021 pukul 10:05 WIB ).









GAMIS 30 RIBUAN !!! KE TOKO SYINTIA BERIKHTIAR AJA







MEQA DAILY - Gamis Liana Midi Dress Wanita

Bahan : Hyget SuperResleting Depan Busui FriendlyAll Size Fit XLLD 100 Cm Melar 110 CmPanjang b...

Harga: Rp.40.882

Produk 100% original

Spill Link Produk :

https://berikhtiar.com/syintia.be.889/product/meqa-daily-gamis-liana-midi-dress-wanita

Spill LInk Toko :

https://berikhtiar.com/syintia.be.889






Komentar

Postingan populer dari blog ini

(DOC) RPP Perkembangan Bani Ummayyah I

(DOC) MAKALAH SHIFAT HURUF HIJAIYAH