Mekanisme dan Prosedur Pengembang Instrumen Penilaian Agama Islam SD/MI

 Mekanisme dan Prosedur Pengembang Instrumen Penilaian Agama Islam SD/MI

Mekanisme dan prosedur pengembangan instrumen penilaian agama islam di MI/SD

(Tugas Materi 3)

Dosen Pengampu : Yumn Jamilah, M.Pd

Disusun oleh :

1. Syintia Purnama (1911010213)


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1443 H/2021 M


Mekanisme Pengembangan Instrumen Penilaian

Teknik dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013 Tingkat SD/MI Revisi 2018

Penilaian dilakukan secara autentik untuk melihat kemajuan berlajar siswa yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

I. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial

Penilaian sikap (KI-1 dan KI-2) dimaksudkan sebagai penilaian terhadap prilaku siswa dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.

Penilaian sikap ditujukan untuk membina perilaku sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan karakter siswa sesuai dengan proses pembelajaran.

Sikap spritual (KI-1) meliputi kegiatan beribadah, berprilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan toleransi dalam beribadah.

Sikap Sosial (KI-2) meliputi sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri.


Observasi

Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru mata pelajaran dan budipekerti serta guru PJOK. Sikap dan peerilaku keseharian siswa diamati dan direkam melalui teknik observasi. Aspek sikap dan perilaku yang diobservasi dapat disesuaikan dengan kegiatan pada saat itu. Untuk memudahkan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial, guru fokus mengamati 5-10 siswa setiap harinya. Hasil observasi ditulis dalam jurnal hasil observasi.

Hasil penilaian sikap direkap setiap selesai satu tema oleh guru. Guru kelas dan guru mata pelajaran membahas data penilaian sikap sekurang-kurangnya dua kali dalam satu semester. Hasil pembahasan akan menjadi panduan dalam penyusunan deskripsi penilaian sikap peserta didik.


2. Penilaian Diri (Self Assesment)

Penilaian diri digunakan untuk memberi penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan belajar siswa. Penilaian diri memberi peluang kepada siswa memonitor, memberi penilaian dan mengevaluasi perkembangan sikapnya sendiri. Dengan demikian siswa diharapkan dapat memiliki karakter yang baik.


II. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan siswa. Mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam berbagai tingkatan proses berpikir. Teknik penilaian pengetahuan menggunakan test tertulis, lisan, dan penugasan.


Test Tertulis

Test tertulis adalah test yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan dan uraian. Contoh penilaian test tertulis:

Tuliskan nama dan lambang bilangan sesuai contoh :

Contoh :

1. 1.100 dibaca seribu seratus.

2. 2.200 dibaca dua ribu dua ratus.

a. 2.250 dibaca . . .

b. 3.300 dibaca . . .

c. 4.700 dibaca . . .

d. 5.650 dibaca . . .

e. . . . . . dibaca sembilan ribu

f. . . . . . dibaca seribu tujuh ratus

g. . . . . . dibaca dua ribu lima ratus lima puluh

h. . . . . . dibaca sepuluh ribu.

Jumlah soal 8

Nilai maksimal 10

Cara menilai : (Jumlah benar / 8) x 10


2. Test Lisan

Test lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan secara lisan dan siswa merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Test lisan bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat, mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri dan kemampuan berkomunikasi secara efektif.


3. Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Tugas dapat dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat dilakukan di sekolah, di rumah atau di luar sekolah.


III. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilaian kinerja, penilaian proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100, predikat dan deskripsi.


1. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (performance assesment) adalah penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya kedalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada penilaian kinerja, penekanannya dapat dilakukan pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk, misalnya poster, puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik.


Misalnya bermain sepak bola, memainkan alat musik, menyanyi, melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, menari, bermain peran, dan membaca puisi. Kalau dalam pendidikan Agama Islam, misalnya praktik shalat, thaharah, dan membaca Al-Qur'an. Penilaian produk maupun penilaian praktik dapat dilakukan melalui observasi menggunakan rubrik dengan skala penilaian tertentu.


2. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan rekaman penilaian autentik yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan peserta didik. Penilaian portofolio berupa kumpulan dokumen yang berisi penilaian prestasi belajar, penghargaan, karya peserta didik dalam bidang dan kurun waktu tertentu. Portofolio dapat berbentuk buku berukuran besar, album berisi foto, audio, vidio, stopmap/bantek yang berisi kumpulan tugas dan buku kerja peserta didik.


Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian (assessment instrumen) atau disebut pula alat penilaian (assessment tools) adalah materi yang digunakan untuk mengumpulkan fakta-fakta dengan menggunakan metode penilaian yang dipilih. Instrumen penilaian dapat didukung oleh profil kinerja yang dapat diterima dan aturan atau petunjuk membuat informasi atau petunjuk yang diberikan oleh asesor. Sedangkan prosedur adalah informasi atau petunjuk yang diberikan kepada calon dan asesor tentang bagaimana penilaian dilakukan dan direkam.

Hayat dkk. (2008) menguraikan instrumen penilaian berbasis kelas yang mencakup tes tertulis, penilaian kinerja, hasil kerja siswa, projek, penilaian diri, sikap, dan penilaian portofolio. Beberapa jenis penilaian dijelaskan secara umum di bawah ini.


1. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban dalam bentuk bahan tulisan. Secara garis besar tes tertulis dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu

a. Tes objektif, mencakup pilihan ganda, bentuk soal dengan dua pilihan jawaban yang benar, menjodohkan isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek

b. Non-objektif seperti soal uraian.


2. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (perfomance assessment) digunakan untuk menilai pemikiran tingkat tinggi dan akuisisi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang dibutuhkan bagi pelajar. Penilaian kinerja yang dirancang dengan baik dapat menarik perhatian pembelajar karena nampaknya lebih berterima dan masuk akal, dimana pembelajar lebih suka berpartisipasi dalam kegiatan seperti merancang dan membangun model, mengembangkan, melakukan, dan melaporkan hasil survei, melakukan percobaan-percobaan ilmiah, atau menulis surat-surat sederhana untuk editor koran dari pada mengambil tes dengan menggunakan kertas dan pensil.

Kebanyak tes standar belum diarahkan untuk meniali pertumbuhan dan perkembangan individual pembelajar yang terjadi di dalam ruang kelas. Tetapi penilaian kinerja sering dilakukan untuk tugas-tugas tertentu. Misalnya pelaksanaan presentasi kelompok dll.


3. Penilain Hasil Kerja

Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kualitas hasil karya pembelajar dan proses dalam menghasilkan karya (Hendriastuti, 2008). Penilaian hasil kerja dapat difokuskan hanya pada domain psikomotor, kognisi dan afeksi walaupun dengan presentase yang kecil.

Penilaian hasil kerja mencakup tahapan awal atau perencanaan, tahapan pelaksanaan dan tahapan hasil atau produk yang dikembangkan. Masing-masing pada tahapan tersebut perlu dibuatkan indikator penilaian atau aspek-aspek yang menjadi penilaian sehingga penilaian yang dilakukan teratur dan tergambarkan. Kesalahan dalam membuat indikator penilaian sehingga berdampak pada tingkat penguasaan dan keterampilan yang dimiliki pembelajar.


4. Penilaian Proyek

Proyek yang dimaksud disini adalah tugas yang diembankan kepada pembelajar untuk diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Penilaian berbasis projek merupakan salah satu bentuk penilaian dalam pendidikan yang bermaksud untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi pembelajar. Penilaian ini melibatkan berbagai keterampilan sehingga betul-betul mencerminkan kinerja yang sebenarnya. Kriteria untuk penilaian berbasis proyek boleh jadi sangat spesifik atau dapat juga di arahkan pada keterampilan umum.


5. PenilaianSikap

Sikap adalah evaluasi terhadap objek pikiran. Objek sikap mencakup segala sesuatu yang ada pikiran seseorang mulai dari hal-hal yang biasa sampai pada yang abstrak seperti ide atau pandangan (Bohner dan Dickel, 2011). Sikap memiliki hubungan yang erat dengan perilaku, seperti digambarkan di bawah ini:

Sikap/ Perilaku

Sikap : Perasaan, kepercayaan, dan kecenderungan berbuat terhadap orang, kelompok, pandangan, atau objek lain.

Perilaku : Respons atau reaksi seorang individu baik yang ditunjukkan secara gerakan maupun pernyataan verbal dan pengalaman subjektif (Schafer dan Tait, 1986).

Gagne, Wager, Goals, dan Keller (2005: 94) membuat definisi formal yang mengatakan bahwa sikap adalah keadaan internal yang memengaruhi pilihan individu tentang tindakan pribadi terhadap beberapa objek, orang, atau peristiwa.

Secara garis besar, penilaian sikap dapat dikelompokkan menjadi dua kategori; penilaian sikap tentang pembelajaran dan penilaian hasil perubahan sikap. Penilaian sikap tentang pembelajaran merujuk pada penilaian terhadap reaksi peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung seperti apa yang mereka suka dan tidak suka terhadap pembelajaran termasuk saran untuk perbaikan pembelajaran. Adapun penilaian perubahan sikap mencakup penilaian terhadap seberapa besar terjadi perubahan sikap peserta didik sebagai akibat langsung dari program pembelajaran (Morison dkk., 2007).


Berikut ringkasan langkah-langkah untuk mengembangkan instrumen tes :


1. Menetapkan tujuan tes

Langkah awal dalam mengembangkan instrumen tes adalah menetapkan tujuannya. Tujuan ini penting ditetapkan sebelum tes dikembangkan karena seperti apa dan bagaimana tes yang akan dikembangkan sangat bergantung untuk tujuan apa tes tersebut digunakan. Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes yang banyak digunakan di lembaga pendidikan, yaitu : (a) tes penempatan, (b) tes diagnostik, (c) tes formatif, dan (d) tes sumatif (Thorndike & Hagen, 1977).


2. Melakukan analisis kurikulum

Analisis kurikulum dilakukan dengan cara melihat dan menelaah kembali kurikulum yang ada berkaitan dengan tujuan tes yang telah ditetapkan. Langkah ini dimaksudkan agar dalam proses pengembangan instrumen tes selalu mengacu pada kurikulum yakni standar kompetensi-kompetensi dasar (SKKD) yang sedang digunakan. Instrumen yang dikembangkan seharusnya sesuai dengan indikator pencapaian suatu KD yang terdapat dalam Standar Isi (SI).


3. Membuat kisi-kisi

Kisi-kisi merupakan matriks yang berisi spesifikasi soal-soal (meliputi SK-KD, materi, indikator, dan bentuk soal) yang akan dibuat. Dalam membuat kisi-kisi ini, kita juga harus menentukan bentuk tes yang akan kita berikan. Beberapa bentuk tes yang ada antara lain: pilihan ganda, jawaban singkat, menjodohkan, tes benar-salah, uraian obyektif, atau tes uraian non obyektif. Untuk mempermudah dalam membuat kisi-kisi soal diberikan contoh kartu kisi-kisi soal di Kegiatan Belajar 2.


4. Menulis soal

Pada kegiatan menuliskan butir soal ini, setiap butir soal yang Anda tulis harus berdasarkan pada indikator yang telah dituliskan pada kisi-kisi dan dituangkan dalam spesifikasi butir soal. Bentuk butir soal mengacu pada deskripsi umum dan deskripsi khusus yang sudah dirancang dalam spesifikasi butir soal.Adapun untuk soal bentuk uraian perlu dilengkapi dengan pedoman penyekoran yang lebih rinci.


5. Melakukan telaah instrumen secara teoritis

Telaah instrumen tes secara teoritis atau kualitatif dilakukan untuk melihat kebenaran instrumen dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Telaah instrumen secara teoritis dapat dilakukan dengan cara meminta bantuan ahli/pakar, teman sejawat, maupun dapat dilakukan telaah sendiri. Setelah melakukan telaah ini kemudian dapat diketahui apakah secara teoritis instrumen layak atau tidak. Pembahasan secara detail mengenai telaah instrumen ini dapat dibaca di Modul tentang Telaah Instrumen Penilaian.


6. Melakukan ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes

Ujicoba ini dapat dilakukan ke sebagian siswa, sehingga dari hasil ujicoba ini diperoleh data yang digunakan sebagai dasar analisis tentang reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, efektivitas pengecoh, daya beda, dan lain-lain. Jika perangkat tes yang disusun belum memenuhi kualitas yang diharapkan, berdasarkan hasil ujicoba tersebut maka kemudian dilakukan revisi instrumen tes.


7. Merevisi soal

Berdasarkan hasil analisis butir soal hasil ujicoba kemudian dilakukan perbaikan. Berbagai bagian tes yang masih kurang memenuhi standar kualitas yang diharapkan perlu diperbaiki sehingga diperoleh perangkat tes yang lebih baik. Untuk soal yang sudah baik tidak perlu lagi dibenahi, tetapi soal yang masuk kategori tidak bagus harus dibuang karena tidak memenuhi standar kualitas.






























DAFTAR PUSTAKA

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan dengan Kurikulum .Jakarta: Kencana.

"PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KARAKTER MATA PELAJARAN PAI SMP | Journal of Research and Educational Research Evaluation" https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere/article/view/4395, ( diakses Kamis 7 Oktober 2021, pukul 19:00 WIB).

Pendidikan Agama Islam" http://pai.ftk.uin-alauddin.ac.id/artikel/detail_artikel/234, ( diakses Kamis 07 Oktober 2021, pukul 18:50 WIB).

"Teknik dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013 Tingkat SD/MI Revisi 2018 - Sanjayaops" https://www.sanjayaops.com/2018/06/instrumen-penilaian-kurikulum.html?m=1, (diakses Kamis 7 Oktober 2021, pukul 1920 WIB).

https://123dok.com/document/z3ero58q-modul-pengembangan-instrumen-tes.html, ( diakses Kamis 7 Oktober 2021, pukul 19:28 WIB ).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

(DOC) AYAT DAN HADITS TENTANG BERSYUKUR

(DOC) RPP Perkembangan Bani Ummayyah I

(DOC) MAKALAH SHIFAT HURUF HIJAIYAH