TRUE EKSPERIMEN

PROPOSAL TRUE EKSPERIMEN

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TAYANGAN VIDEO BAHAYA BUANG SAMPAH SEMBARANGAN  DALAM MENINGKATKAN KUALITAS ADAB MUSLIM TERHADAP LINGKUNGAN  PADA  SISWA MTS MUHAMADIYAH SUKARAME



Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aplikasi Penelitian 

Semester Genap Tahun Akademik 2022

Dosen Pembimbing: Jalaludin, M.Pd


OIeh: 

 Istiqomah Nurpajriah ( 1911010342 )

Syintia Purnama ( 1911010213 )

Kelompok / Kelas : 5 / D






UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 

2022



KERANGKA PROPOSAL

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  EKSPERIMEN


JUDUL

  • Efektivitas pemberian tayangan bahaya buang sampah sembarangan  dalam meningkatkan kualitas adab muslim terhadap lingkungan siswa MTS Muhammadiyah Sukarame.


BAB I.

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Manusia memang tidak bisa dipisahkan dengan lingkungan Karena lingkungan merupakan tempat manusia hidup dan mencari penghidupan. jelas sekali Allah mengamanatkan kita untuk menjadi khalifah-Nya di muka bumi, bukan sekedar menyembah-Nya belaka akan tetapi mengolah lingkungan agar menjadi lingkungan yang benar-benar bermanfaat dan menghidupi manusia dan sekitarnya. Mengolah lingkungan di sekitar kita memang merupakan salah satu bentuk keimanan kita kepada ketauhidan rububiyah-Nya. Artinya, secara tidak langsung kita mengimani bahwa Allah-lah satu-satunya Maha Pencipta segalanya di alam semesta ini, termasuk di dalamnya; bumi dan segala isinya.

Telah banyak terjadi kerusakan dan permasalahan di Indonesia terhadap lingkungan apalagi hal - hal yang berkaitan dengan sampah. Berdasarkan data Indonesia National Plastic Action Partneship yang dirilis April 2020, sebanyak 67,2 juta ton sampah Indonesia masih menumpuk setiap tahunnya, dan 9 persennya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan laut.

Di Indonesia diperkirakan sebanyak 85.000 ton sampah dihasilkan per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah mencapai 150.000 ton per hari pada tahun 2025. Jumlah ini didominasi oleh sampah yang berasal dari rumah tangga, yang berkisar antara 60 hingga 75 persen. Ironisnya, penumpukan ini diperkirakan akan bertambah dua kali lipat pada tahun 2050.

Kenaikan dua kali lipat ini sangat mungkin terjadi apabila tidak ada kebijakan tegas untuk sampah plastik yang berakibat pada pencemaran ekosistem dan lingkungan dan kesadaran diri dari masyarakat untuk membuat penanggulangan sampah sekecil apapun. Upaya untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat  yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan. Semua itu pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan generasi sekarang dan yang akan datang.

Menjaga lingkungan hidup sangatlah penting terutama untuk diterapkan kepada siswa sedari dini. Melalui lingkungan sekolah, nilai  pendidikan untuk menjaga lingkungan hidup lebih mudah untuk diterapkan. Pembiasaan kepada peserta didik untuk cinta kepada lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, mengelompokkan dan mengolahnya adalah merupakan bentuk implementasi dari cinta lingkungan di sekolah. Semua pendidik wajib mengarahkan setiap siswanya untuk dapat selalu memelihara lingkungan dan menjaga dari perbuatan yang akan merusak alam. 

Namun, dalam hal ini Guru PAI mempunyai peran penting yang diemban dari ketentuan dan perintah Agama. Sebagaimana kita sebagai manusia diberi amanah sebagai khalifah dengan tugas untuk memelihara dan menjaga kelestarian alam lingkungan, sehingga ada keseimbangan antara alam dan manusia. Sumber Daya Alam yang melimpah di perut bumi diperuntukkan kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga manusia dilarang untuk membuat kerusakan. Kerusakan dari alam lingkungan akan membawa dampak negatif terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Global Warming yang terjadi di beberapa belahan dunia sangat dirasakan dengan tidak adanya keteraturan musim, dan terjadi musim yang ekstrem. Padahal Allah telah memberikan hukum-hukum yang melekat dalam semua ciptaan, dan hukum itu berjalan sesuai sunnatullah, namun apabila dirusak akan membawa dampak negatif. Penelitian literer dalam hal ini akan menjawab dampak kerusakan lingkungan bagi manusia yang secara tersurat sudah dijelaskan oleh Allah melalui firman-firmannya yang terhimpun dalam al-Qur’an.

Meskipun demikian, namun apakah para siswa tahu bahaya dari buang sampah sembarangan itu sendiri? Yang bisa jadi peringatan dan ancaman untuk selalu menghargai dan mencintai lingkungan, berikut  adalah berbagai macam bahaya yang disebabkan oleh buang sampah sembarangan:

  1. Banjir 

Sampah yang dibuang secara sembarangan bisa menyebabkan bencana alam Banjir. Banjir diakibatkan oleh Sampah yang dibuang ke sungai oleh oknum sejumlah Manusia di muka Bumi ini.

Jika dibiarkan terus-menerus, aliran sungai akan tersendat oleh tumpukan sampah, sehingga menyebabkan terjadinya bencana Banjir.

Misalnya, di Kali Ciliwung, Jakarta, banyak terdapat Sampah yang dibuang secara sembarangan. Alhasil, ketika musim hujan tiba (terutama pada puncak musim penghujan) Banjir kerap kali menerjang sebagian besar wilayah Jakarta.

Di sekitar tempat tinggal kita pun, apabila parit atau irigasi tersendat oleh sampah. Maka ketika hujan tiba, air bisa membanjiri jalanan dan mengganggu aktivitas.


  1. Menjadi Konsumsi Hewan

Sampah yang dibuang di berbagai tempat seperti hutan, pantai, laut dan sungai, kemungkinan besar akan dikonsumsi oleh sejumlah hewan.

Jika kejadian ini terus berulang, maka akan menyebabkan gangguan pencernaan pada hewan tersebut. Dampak jangka panjang, hewan bisa mengalami gangguan kesehatan hingga kematian.


Dikutip dari theforagedlife.com, jutaan hewan terbunuh akibat mengkonsumsi plastik setiap tahunnya. Mulai dari ikan, burung, hingga organisme laut lainnya. Hampir sekitar 700 spesies dan spesies lainnya yang terancam punah, telah terkena dampak plastik ini.


Sangat ironi bukan? Maka dari itu, pentingnya membangun kesadaran untuk tidak membuang Sampah terutama plastik secara sembarangan, berguna untuk keselamatan semua makhluk yang hidup di Bumi ini.


  1. Pencemaran Tanah dan Air

  1. Pencemaran Tanah

Membuang Sampah secara sembarangan dapat menyebabkan pencemaran tanah. Zat kimia yang terkandung di dalam Sampah bisa sangat berbahaya bagi kestabilan unsur tanah di lingkungan kita.


Contohnya, Sampah batu baterai yang mengandung Merkuri dan Kadmium merupakan salah satu contoh Sampah rumah tangga yang kerap kali dibuang sembarangan di tanah.


  1. Pencemaran Air

Dampak lain dari membuang Sampah sembarangan adalah pencemaran pada air. Jika Sampah dibuang secara sembarangan ke aliran air seperti sungai, maka air di sungai akan tercemar oleh zat yang terkandung oleh sampah. Bahkan, air tanah pun akan ikut tercemar, karena tanah di dasar sungai akan menyerap zat yang terkandung pada sampah.

  1.  Tumbuhan Terkontaminasi

Disinggung sebelumnya, bahwa zat yang terkandung pada Sampah dapat terserap oleh tanah. Zat berbahaya pada Sampah tersebut kemudian akan tertanam di dalam tanah.

Zat-zat berbahaya yang ada di dalam tanah berpotensi besar terserap oleh tumbuhan. Lebih mengerikannya, tumbuhan yang kita makan sehari-hari bisa saja menyerap zat berbahaya tersebut.



  1. Menjadi Sarang Penyakit

Sampah yang dibuang sembarangan bisa menjadi sarang berkembangnya sejumlah bakteri dan virus penyebab penyakit. Penyakit-penyakit ini bisa menyerang tumbuhan, hewan dan Manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Seperti misalnya, Sampah yang dibuang secara sembarangan bisa menjadi sarang bagi koloni tikus. Kotoran atau air kencing dari tikus bisa menyebabkan penyakit serius seperti leptospirosis (penyakit bakteri menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi, red).


  1. Cidera

Kalian pernah tidak menggali tanah, lalu tidak sengaja tangan kamu terkena serpihan kaca yang tertanam di dalam tanah? Sampah yang dibuang sembarangan bisa saja terpendam di dalam tanah. Tentu saja ini berbahaya, bisa saja Sampah tersebut tidak sengaja terinjak dan terpegang hingga akhrinya bisa menyebabkan luka atau cedera.

Luka yang disebabkan oleh Sampah berpotensi menyebabkan infeksi bakteri, terlebih jika Sampah tersebut merupakan besi berkarat, jika melukai kulit bisa berpotensi menyebabkan Tetanus (Infeksi bakteri serius yang menyebabkan kejang otot menyakitkan, hingga dapat menyebabkan kematian, red).


  1. Social Costs

Sampah yang dibuang sembarangan, tentunya mengharuskan kita menyuruh pegawai kebersihan untuk membersihkan Sampah di sekitar kita.

Jika kita mau melakukannya sendiri, tentu tidak masalah. Namun, apabila Sampah yang dibuang sembarangan bervolume tinggi, kemungkinan besar kita akan meminta pegawai kebersihan untuk membersihkannya. Pada akhirnya, kita harus mengeluarkan biaya untuk kegiatan bersih-bersih tersebut.


  1. Social Tensions

Membuang Sampah sembarangan juga bisa menjadi penyebab konflik antar tetangga. Mengapa bisa begitu? Dikutip dari environmental-conscience.com, salah satu penyebab Manusia membuang Sampah sembarangan adalah faktor rasa malas.

Terkadang, seseorang yang malas dan tidak bertanggung jawab akan membuang sampahnya secara sembarangan di lahan kosong atau kebun milik tetangganya. Akibatnya, terjadilah konflik dalam bermasyarakat yang diakibatkan oleh kegiatan membuang Sampah sembarangan tadi.


  1. Global Warming dan Climate Change

Membuang Sampah sembarangan, terutama Sampah plastik dapat berkontribusi dalam meningkatkan Global Warming (pemanasan global) dan Climate Change (perubahan iklim).

Dilansir dari wwf.org.au, plastik merupakan salah satu polutan paling persisten di Bumi. Plastik membutuhkan waktu lama sekitar 400 tahun untuk dapat terurai. Selain itu, Sampah plastik menciptakan emisi gas rumah kaca yang juga berkontribusi terhadap terjadinya Global Warming.


  1. Mengurangi Kualitas Hidup

Sampah yang dibuang sembarangan secara tidak langsung dapat mengurangi kualitas hidup Manusia. Tentunya hal ini dapat berdampak pada faktor kesehatan fisik dan psikologis Manusia.

Contohnya bagi ibu hamil, jika tidak sengaja mengkonsumsi ikan yang telah tercemar kandungan Merkuri, dapat mempengaruhi kesehatan bayi dalam kandungan hingga mengganggu perkembangan otak si bayi.

Begitu banyak permasalahan dan penyakit yang disebabkan hanya oleh dari buang sampah sembarangan, namun dampaknya luas dalam kehidupan  dan penanggulangannya yang sulit. Maka dari itu Siapakah yang dianggap berbuat kerusakan di muka bumi? Allah SWT berfirman  :


ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ


قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلُۗ كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّشْرِكِيْنَ


"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." ( Q.S Ar-Rum : 41 - 42 )


Mereka adalah manusia yang sekadar menggunakan akal dan nafsunya. Tetapi tidak mengindahkan hati nurani dan ajaran agama dalam mengelola bumi ini, akibatnya segala aspek kehidupan di muka bumi menjadi timpang dan tidak seimbang. Kmajuan teknologi dan pengetahuan justru menjadikan manusia semakin jauh dari mengingat Tuhan. Peningkatan ekonomi di sisi lain justru kian menambah kerusakan-kerusakan alam yang sangat mudah dirasakan pembangunan di daratan maupun di lautan. Telah berimbas kepada buruknya kualitas lingkungan, polusi udara akibat menumpuknya zat pembakar menyebabkan udara sebagai sumber energi kita menjadi tidak sehat. Demikian halnya air telah mengalami pencemaran berat yang mengancam keberlangsungan kehidupan seluruh makhluk hidup. Kerusakan dimuka bumi harus dihentikan sebagaimana disebutkan pada Penghujung ayat ke-41 Q.S Ar-Rum, manusia hendaknya segera kembali, artinya melakukan evaluasi dan koreksi dengan apa yang telah dilakukan untuk kembali memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Jangan hanya mencari dan mencari demi keuntungan diri sendiri lalu merugikan orang lain kedepannya. Jangan hanya sekedar untuk meraih kesenangan kesenangan dan kenikmatan yang sebentar tetapi berakibat pada kesengsaraan orang banyak. Kedepannya jika manusia kembali berusaha mengelola bumi secara baik sesuai yang diperintahkan Allah bumi tidak mungkin rusak.


Kelestarian dan kemakmuran bumi akan tetap terjaga sementara jika bumi rusak atau dibiarkan rusak akan dirugikan itu adalah manusia itu sendiri. Runtuhnya negeri-negeri yang hancur dan musnah yang matang-matang dahulu merupakan bukti sekaligus menjadi pelajaran pada kita ke semua. Kesomnongan kaum tsamud, kemungkaran kaum Nabi Luth, kebrutalan perilaku seks kaum Nabi Luth dan sebagainya, telah berakhir dengan kehancuran. Mereka telah ingkar dan enggan kembali kepada jalan Allah SWT sehingga diapun memusnahkan mereka. Dari sinilah kita diingatkan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan umat terdahulu dalam mengelola bumi ini, untuk itu kita dari sekarang harus mengevaluasi diri dan mengembangkan perilaku perilaku peka terhadap kondisi lingkungan ataupun mengarahkan dan mendidik kepada sesama maupun generasi selanjutnya agar dapat membangun dan melindungi bumi dari bencana.

Selain bahaya buang sampah sembarangan tentu ada pula penyebab para siswa ini kurang perhatian terhadap yang namanya sampah ? apa saja kah itu ? faktor faktor siswa tak peka hingga buat sampah sembarangan sebagai berikut :


Di dalam masyarakat maupun warga sekolah, disinyalir kurang memiliki rasa kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan di sekitarnya. Sebagai bukti, kehidupan dan budaya peduli kenyataannya makin sulit kita temukan. Banyak menunjukkan hidup individual, masa bodoh, dan apatis. Sadar atau tidak anak-anak kita pun demikian kondisinya. Mereka jauh dari memiliki rasa peka dan peduli terhadap lingkungan. Hal itu banyak dipengaruhi oleh gaya dan pola hidup yang kini jauh bergeser. Teknologi dan komunikasi telah menggeser pola hidup kebersamaan menjadi individual. Akibatnya banyak diantara mereka yang lebih memanfaatkan banyak orang untuk kepentingan individual. Di sisi lain mereka menghindari kepentingan umum.


Hal ini yang harus kita sadari dan mengatasinya sedini mungkin. Orientasi pemenuhan kepentingan pribadi harus diimbangi dengan kepentingan bersama. Anak-anak harus mulai kembali kita ajari menyaksikan lingkungannya sekitarnya. Baik menyangkut lingkungan alam maupun manusia. Agar mereka memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap alam dan sesama manusia di sekitarnya.

Lantas, bagaimana bagaimana caranya? Masalah itu memang sebagian sudah ditanamkan dan dikembangkan di sekolah. Namun demikian kita harus sadar bahwa waktu di sekolah sangatlah minim sehingga tidak mungkin hal tersebut akan terpenuhi seluruhnya.

Mengapa saya mengambil treatment pemberian video bahaya buang sampah sembarangan dalam ruang lingkup pendidikan islam untuk penelitian ini ? karena mungkin pemberian video secara langsung pada siswa MTS Muhammadiyah Sukarame akan membuat para siswa mengubah persepsinya bahwa satu sampah yang mereka biarkan begitu saja akan terkumpul dan menjadi kumpulan sampah yang mengganggu bahkan berbalik membuat masalah dan bencana bagi mereka.

Mengapa saya mengambil tema meningkatkan adab muslim di kalangan siswa ? Karena memang pada tempat dan waktu yang tepat untuk menanamkan kesadarannya, akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia. Kesadaran sejak dini akan selalu terbawa hingga dewasa. Tentunya untuk usai remaja saat itu juga belum perlu diperkenalkan konsep rumit mengenai lingkungan, namun yang terpenting adalah memberi kesadaran dan mengajak anak untuk mencintai lingkungan sebagai seorang Muslim yakni tidak mempunyai pilihan lain selain harus beradab dalam berinteraksi dengan alam. Karena ia laksana ibu bagi manusia. Jika manusia berbuat baik kepada alam, dengan menjaga kelestariannya, maka terwujudlah kebaikan bagi manusia. Sementara jika manusia durhaka terhadap alam, dengan merusaknya, maka bencana akan menimpa manusia.

Karena itu, Rasulullah saw memberikan pengajaran tentang beberapa etika dalam berinteraksi dengan alam.

  Dan berikut adalah presentase permasalahan sampah di indonesia,  persoalan pengelolaan sampah masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Indonesia. Riset terbaru Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola. Ini artinya, dari sekitar 65 juta ton sampah yang diproduksi di Indonesia tiap hari, sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani. Sedangkan, 7 persen sampah didaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Hal itu yang bisa disimpulkan dari paparan tren peningkatan perokok di kalangan remaja. "Kecenderungan ini memprihatinkan,".


  1. Identifikasi Masalah

Sekarang buang sampah sembarangan sudah menjadi hal sepele, yang telah terjadi bahkan di setiap lingkungan. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Membuang sampah sembarangan merupakan hal yang sering kita lakukan padahal tidak jauh dari tempat itu ada tempat sampah. Sampah yang di pinggir jalan lebih banyak daripada sampah di tong sampah. akibatnya membuang sampah sembarangan tentu saja mengakibatkan kerugian yang tidak bisa dianggap sepele.

Persepsi yang terkesan menyepelekan dan mengggampangkan tentang kondisi sampah disekitarnya sehingga kadang memandang bahwa membuang sampah sembarangan adalah hal yang yang biasa dan kebiasaan di hati dan jiwanya.  Pemberian gambar seram pada buang sampah sembarangan diusahakan untuk menambah kepekaan siswa karena Pelajar yang bertarafkan remaja adalah seorang individu cenderung mengimitasi atau mengikuti keadaan di sekitarnya. Mental ikut-ikutan juga sering dikenal dengan sebutan mental crowd dan herd behaviour. Belum bisa menilai secara keseluruhan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya sendiri, sehingga diperlukan campur tangan dari orang lain sebelum menentukan pilihan. 

Untuk dapat menngurangi presentase tingkat permasalahan sampah di lingkungan, yaitu salah satunya dengan memberikan tayangan video bahaya buang sampah sembarangan  (akibat2 dari sampah yang disepelekan) pada para siswa di kalangan MTS yang masih menginjak usia remaja awal, sehingga persepsi mereka terhadap sampah masih menggampangkan bisa berubah dan merambah ke teman – temannya.

Adab muslim terhadap lingkungan adalah adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan, yang dilakukan dalam interaksi hubungan dengan sesama mahluk dan alam sekitar. Untuk dapat menjaga, memgelola dan melestarikannya. Untuk itu perlu cara untuk mengubah persepsi dengan beberapa cara, salah satunya adalah fokus. Fokus yang dimaksud disini adalah fokus terhadap penayangan video bahaya buang sampah sembarangan  yang dijadikan sebuah stimulus untuk mengubah persepsi pada remaja siswa MTS Muhammadiyah  Sukarame terhadap terhadap sampah di lingkungannya. 


  1. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh diperlihatkannya video bahaya buang sampah sembarangan terhadap adab muslim terhdap hubungan timbal balik dengan lingkungan pada siswa MTS Muhammadiyah Sukarame.


  1. Kegunaan Penelitian, untuk :

  1. Pengembangan adab seorang muslim terhadap lingkungan di kalangan Pelajar Sekolah.

  2. Mengetahui adanya pengaruh terhadap persepsi dan sikap siswa selanjutnya jika diberikan treatment video.










BAB II

TINJAUAN TEORITIS


  1. Dasar Teori IV

  1. Pengertian Video

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,        mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD.

  1. Keuntungan Video Digital: 

  1. Interaktif 

  2. Video digital dapat memberikan respon waktu yang cepat dalam mengakses bagian manapun dari video.

  3. Mudah dalam proses edit

  4. Kualitas: sinyal analog dari video analog akan mengalami penurunan kualitas secara perlahan karena adanya pengaruh kondisi atmosfer. Sedangkan video digital kualitasnya dapat diturunkan menggunakan teknik kompresi.

  5. Transmisi dan distribusi mudah karena dengan proses kompresi, maka video digital dapat disimpan dalam CD, ditampilkan pada web, dan ditransmisikan melalui jaringan.

  1. Jenis jenis video

  1. AVI (*.avi)File jenis Avi adalah Audio Video Interleave. Diperkenalkan pertamakali oleh microsoft pada november 1992 sebagai format multimedia yang menyesuaikan antara audio dengan video. 

  2. MPEG (Motion Picture Expert Group) 

  3. FLV

  4. Media Player adalah player multimedia yang dapat dijadikan sebagai plugin pada webbrowser untuk memainkan format file video AVI dan MPG. Dikembangkan oleh Microsoft Corp

  5. Real Player  adalah player multimedia yang dapat dijadikan sebagai plugin pada webbrowser untuk memainkan format file suara RealAudio dan format file video RealVideo. Dikembangkan oleh RealNetworks 

  6. Quick Time

  1. Dibuat oleh Apple 

  2. Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet. 

  3. Software: QuickTime 

  4. Memiliki beberapa track yang terdiri dari auido, video, images, dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari file-file yang terpisah. 

  5. umumnya hanya dapat memutar video dengan format file .qt dan .mov. 


  1. Winamp Aplikasi perangkat lunak ini mampu memutar berbagai macam format file video seperti: .dat, .mov, mpeg, mp4, .wmv, .avi, dan lain-lain.

  2. ImToo Aplikasi ini umumnya hanya mampu memutar video yang memiliki format file .3gp. Sehingga sering dimanfaatkan untuk memutar video yang berasal dari hasil rekaman telepon selular.


  1. Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.


  1. Macam - Macam Sampah 

  1. Jenis Sampah Berdasarkan Sifat

Berdasarkan sifat yang dimilikinya, sampah terbagi menjadi tiga jenis yaitu sampah organik, anorganik, dan B3. Berikut penjelasannya.

  1. Organik

Menurut penjelsan di dlh.kulonprogo.go.id, jenis sampah organik adalah sampah dari bahan-bahan hayati yang bisa didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini mudah diurai dengan proses alami

Jenis sampah rumah tangga sebagian besar termasuk kelompok sampah organik. Beberapa sampah organik misalnya sampah dapur, sisa makanan, kulit buah, daun, ranting, sayuran, dan buah-buahan.

  1. Sampah Anorganik

Klasifikasi sampah lainnya berdasarkan sifatnya yaitu sampah anorganik atau non organik. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan non hayati termasuk produk sintesis dan hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang.

Contoh sampah anorganik yaitu sampah logam dan produk olahannya, sampah plastik, kaca, keramik, dan detergen. Sebagian besar sampah non organik ini tidak bisa diurai oleh alam atau mikroorganisme.

Sebagian lainnya, sampah anogranik bisa diurai, namun butuh waktu yang lama. Jenis sampah anorganik yang bisa urai dalam waktu lama misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng.


  1. Sampah B3

Berdasarkan penjelasan di Jurnal Teknologi Lingkungan 2(1), sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun karena sifat, konsentrasi, atau jumlahnya. Sampah tersebut bisa merusak dan mencemari lingkungan baik langsung atau tidak langsung.

Bagi lingkungan dampak dari jenis lingkungan B3 ini sangat besar dan bersifat akumulatif jika dibuang langsung ke lingkungan. Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa sampah jenis ini menjadi sumber pencemaran utama di kota yang banyak kegiatan industri.



  1. Dasar Teori DV

  1. Pengertian Adab

Karakter (khuluk) adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui pertimbangan fikiran terlebih dahulu. Tujuan pendidikan akhlak yang dirumuskan oleh Ibnu Miskawaih adalah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik sehingga dapat mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati dan sempurna. Sementara pendidikan akhlak secara umum dimulai dengan pembahasan tentang akhlak (karakter/watak). Menurutnya watak itu ada yang bersifat alami dan ada watak yang diperoleh melalui kebiasaan atau latihan. Dia berpikir bahwa kedua watak tersebut hakekatnya tidak alami meskipun kita lahir dengan membawa watak masing-masing, tetapi sebenarnya watak dapat diusahakan melalui pendidikan, pengajaran, kebiasaan juga lingkungan.


  1. Adab Terhadap Lingkungan Bagi Muslim

Pengertian adab menurut bahasa ialah kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti, akhlak. Menurut istilah adab ialah: “suatu ibarat tentang pengetahuan yang dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah. Adab dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak.

Adab terhadap lingkungan adalah tingkah laku makhluk hidup terhadap lingkungan sekitar, tingkah laku terhadap tumbuhan, hewan air dan apapun yang ada di sekitar kita.

Secara tidak sadar kita telah ingkar dengan salah satu bentuk ketauhidan, bukan berarti kita meyekutukan Allah dengan sesuatu. Tapi kita tidak pandai mengolah dan menjaga amanat Allah yaitu mengolah bumi. Allah titipkan bumi ini beserta isinya untuk kita agar kita jaga supaya kita menghayati nilai-nilai ketauhidan. Tapi karena sifat manusia yang tidak pernah puas maka ekspolitasi adalah hal yang biasa dengan dalih " Hanya satu sampah gak akan ngefek bagi guwe ". Eksploitasi ada alam secara besar-besaran dan tidak terkontrol dan sikap juga etika manusia terhadap lingkungan menjadi hal yang tidak terlalu dipusingkan. Sebagian dari pendidik hanya berusaha menanamkan peserta didiknya tentang lingkungan secara tekstual belaka, hasilnya nilai-nilai tinggi berbentuk angka saja  berbanding terbalik dengan nilai-nilai kemanusiaan yang ada. Bukankah pendidikan pada dasarnya berisi nilai utama untuk mencerdaskam anak bangsa dan mengembangkan nalar kreatif dan nalar intelektual, pada tahapan yang lebih tinggi menjadi guru tidak sekedar menjadi seorang yang berilmu. Akan tetapi bersedia turun untuk melihat realitas yang ada dan berusaha menggerakkan masyarakat dengan segala ide yang dia punya untuk menolah, menjaga dan memanfaatkan lingkungan berdasarkan nilai - nilai ajaran islam.


  1. Pentingnya Adab Terhadap Lingkungan 

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan makhluk lain untuk kelangsungan hidupnya. Manusia membutuhkan manusia lain, manusia membutuhkan tumbuhan dan manusia juga membutuhkan hewan. Begitu juga sebaliknya, semua yang ada di lingkungan juga membutuhkan manusia. Tumbuhan dan hewan membutuhkan manusia untuk kelangsungan hidupnya juga.

Manusia di bumi ini adalah khalifah. Apa-apa yang ada di bumi ini diciptakan oleh Allah untuk manusia. Allah menciptakan tumbuhan dan hewan tidak lain untuk kemaslahatan manusia, manusia juga memerlukan makanan dari tumbuhan dan juga hewan-hewan yang ada di lingkungan. Maka tugas manusia lah yang harus menjaga dan melestarikan apa-apa yang ada di bumi ini dan lingkungan.

Allah sudah memerintahkan kepada umatnya yaitu manusia agar menjaga lingkungan. Manusia mempunyai kewajiban memelihara segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan sekitarnya selain memanfaatkan apa yang ada di lingkungan. Semua ini telah disediakan oleh Allah untuk manusia, maka dari itu Allah sangat murka terhadap manusia yang merusak lingkungan sekitar. Apabila larangan tersebut tetap dilanggar oleh manusia, sama saja manusia telah merusak hidupnya sendiri. Seperti contohnya merusak lingkungan dengan membuang sampah di sembarang tempat akan mengakibatkan bencana banjir. Penebangan hutan dengan sembarangan akan menyebabkan longsor. Kerusakan tersebut juga mengancam nyawa manusia, dan keberlangsungan kehidupan manusia. Dengan adanya bencana banjir, banyak manusia terserang penyakit hingga meninggalnya manusia tersebut, tidak hanya nyawa saja yang hilang bahkan harta benda dan rumah mereka pun juga melayang.

Tanpa kita sadari bahwa seluruh manusia yang ada di alam ini membutuhkan alam yang ada disekitarnya untuk membantu manusia dalam hidupnya. Manusia bernafas juga membutuhkan udara yang bersih, manusia membutuhkan air yang bersih untuk hidupnya dan juga tanah. Udara, air dan tanah adalah sumber alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang diidamkan oleh semua makhluk hidup di dunia ini terutama manusia. Lingkungan sehat manusia pun sehat, maka manusia haruslah menjaga dengan baik. Adanya kejadian-kejadian alam yang ada di lingkungan seperti kebakaran hutan, kemarau yang panjang yang mengakibatkan kekurangan air bersih, itu semua karena manusia. Manusia kurang atau tidak mempunyai adab terhadap lingkungan di sekitarnya. Adanya krisis adab berawal dari diri setiap manusia. Karena adab itu lahir dari jiwa seseorang, bukan dari luar. Beberapa adab manusia terhadap lingkungan, adalah sebagai berikut:

  1. Larangan merusak/mencemari lingkungan

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. al-A’raf: 56).

  1. Kebersihan lingkungan

Dalil Menjaga kebersihan lingkungan

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Artinya: “…..Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Al-Baqarah: 222)


  1. Adab Terhadap Lingkungan di Sekolah 

Dalam memahami hubungan antara manusia dan makhluk hidup, ada 2 pokok penting yang harus diketahui yaitu : 

1. Istifadah, yaitu mengambil manfaat. 

2. Al-Muhadadzah, yaitu menjaga dan melestarikan. 

Asas-asas Islam Terhadap Lingkungan Hubungan asasi timbal balik antara manusia dan Alam dilandasi keyakinan bahwa kerusakan akan membahayakan keselamatan dunia dan seisinya. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mengajrkan prinsip-prinsip dalam melestarikan lingkungan berupa larangan melakukan perusakan di atas muka bumi, di antaranya : 

  1. Menjaga kebersihan lingkungan. 

  2. Melarang pencemaran lingkungan. 

  3. Menganjurkan manusia untuk menghidupkan lahan mati dan menanaminya dengan pepohonan. 

  4. Mensterilkan jalan dari bahaya. 

  5. Melarang duduk-duduk di pinggir jalan. 

  6. Melarang mengebiri hewan. 

  7. Mengajarkan hemat energi dan air (seperti hemat air ketika berwudhu atau mandi). "Banyak ulama dan guru kita yang mengajak untuk menjaga lingkungan. Kita harus mendukung itu dan ikut mengampanyekannya di sosial media," ajak Dai muda itu. Merawat bumi dimulai dari diri sendiri, lalu dapat diperluas dengan mengajak keluarga, tetangga, teman serta komunitas. Semoga kita semua bisa menjaga lingkungan dari segala kerusakan.


  1. Kerangka Pemikiran Konseptual; 

Setiap orang mempunyai pendapat atau pandangan yang berbeda dalam melihat suatu hal (obyek) yang sama. Perbedaan pandangan ini akan dapat ditindak lanjuti dengan perilaku atau tindakan yang berbeda pula. Pandangan itu disebut sebagai persepsi. Persepsi seseorang akan menentukan bagaimana ia akan memandang dunia. Dan dari persepsi tersebut memicu tindakan yang akan dilakuka oleh seseorang sesuai dengan keinginan dan hatinya tanpa pertimbangan akal terlebih dahulu seseuai dengan definisi dari hakikat akhlak/adab itu sendiri.

Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya bahwa: “We human beings have five senses through which we experience the world around us; sight, hearing, touch, smell and taste. Perception is the process by which individuals select, organize, store and interpret the information gathered from these senses”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa kita manusia memiliki lima indera dimana lewat indera-indera tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada disekitar kita; yaitu lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman dan pengecap. Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengelola, menyimpan dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari indera-indera tersebut. Pendapat Wagner dan Hollenbeck tersebut mirip dengan Robbins (2003:160) yang mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah pelaku persepsi, obyek atau target yang dipersepsikan dan situasi. Di antara karakteristik pribadi dari pelaku persepsi yang lebih relevan mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi). Obyek atau target bisa berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat-sifat obyek atau target itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya. Situasi adalah konteks objek atau peristiwa, yang meliputi unsur unsur lingkungan sekitar dan waktu. Kita semua sadar akan lingkungan kita, namun tidak semuanya sama pentingnya menurut persepsi kita. daripada nilai-nilai akhlak dan moral. Justru itu juga, berkaitan dengan faktor ini, dalam Islam, kalimah ta’dib merupakan antara istilah pendidikan yang digunakan, yang kata dasarnya addaba bermaksud mendidik dan mengajar adab atau akhlak. Sebagaimana dijelaskan oleh Asmawati Suhid (2005) bahawa Al-Ghazali juga menekankan maksud pendidikan ialah menanam perangai baik dalam diri kanak-kanak ataupun tingkat remaja awal supaya mereka “dapat menilai antara yang benar dan yang salah”. Hal ini disokong pula oleh pandangan Syed Muhammad Naquib Al-Attas (1980) yang menegaskan bahawa pendidikan merupakan proses penerapan adab ke dalam diri seseorang. Tegasnya, menurut perspektif Islam, pendidikan memainkan peranan penting dalam melahirkan insan yang berakhlak dan bermoral. Realitinya, kepentingan pendidikan akhlak dan moral telah diakui oleh semua masyarakat sepanjang sejarah sejak zaman Greek. Sebagaimana yang dijelaskan bahawa pendidikan tidak boleh dipisahkan daripada pertimbangan nilai, malahan persekolahan itu sendiri merupakan pendidikan nilai. Justeru, sekolah dan pendidikan merupakan wadah yang boleh memainkan peranan dalam memupuk nilai akhlak mulia dan membangunkan modal insan yang berakhlak. Ini kerana sekolah itu sendiri adalah sarat nilai atau value laden dan guru merupakan agen moral (Asmawati Suhid 2005). Begitu juga, mulai pertengahan 1960-an terdapat satu kebangkitan semula minat terhadap peranan sekolah dalam mengasuh adab dan moral pelajar. Greenland & Robinson (1980), misalnya, menyatakan bahawa pendidikan adab dan moral telah muncul sebagai satu disiplin dalam pengajian pendidikan atau sekolah baik itu dengan hubungan sesama mahluk dan alam.

Adab dan akhlak berbeda, akhlak dimaknai sebagai nilai kemuliaan yang dihasilkan dari proses beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karenanya, orang yang beradab tak bisa dipastikan bahwa ia berakhlak. Nilai inilah yang dapat dikatakan fitrah kehidupan, karena didapati dari yang dihasilkan oleh ibadah. Sedangkan Adab dimaknai sebagai nilai kemuliaan yang diperoleh dari proses belajar. Dari proses pembelajaran tersebut, barulah kemudian akan membentuk sebuah peradaban. Maka dapat dikatakan bahwa untuk memiliki sebuah adab dan membentuk peradaban syaratnya hanyalah melalui proses belajar.

Namun mereka memiliki makna yang sama hanya proses dan pembentukannnya yang berbeda, yakni perangai atau tabiat (gambaran batin yang dijadikan tabiat bagi manusia). Akhlak secara etimologi, berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari kata khu-lu-qun yang berarti budi pekerti; perangai; watak; atau tabiat.


  1. Pengertian Ahlak Menurut Para Ahli

Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut :

  1. Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum al din mengatakan bahwa akhlak adalah : sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

  2. Ibrahim Anas mengatakan akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik dan buruknya. 

  3. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik, maka disebut akhlakul karimah dan bila perbuatan itu tidak baik disebut akhlaqul madzmumah.


2. Jenis – jenis persepsi 

Berdasarkan proses pemahaman terhadap suatu rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera manusia menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

  1. Persepsi visual adalah Persepsi didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi visual merupakan hasil dari apa yang kita lihat baik sebelum kita melihat atau masih membayangkan dan sesudah melakukan pada objek yang dituju. Persepsi visual ini merupakan persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks keseharian.

  2. Persepsi auditori adalah Persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga. 

  3. Persepsi perabaan Persepsi yang didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. 

    • Persepsi penciuman atau olfaktori adalah Persepsi didapatkan dari indera  penciuman yaitu hidung. 

  4. Persepsi pengecapan atau rasa adalah Persepsididapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

Berikut adalah skema dari kerangka pemikiran konseptual












  1. Hipotesis

H1: terjadi perubahan persepsi pada siswa  MTS Muhammadiyah Sukarame  terhadap sampah setelah diberikan penayangan video bahaya buang sampah sembarangan sebagai seorang muslim.

H0: tidak terjadi perubahan persepsi pada siswa  MTS Muhammadiyah Sukarame  terhadap sampah setelah diberikan penayangan video bahaya buang sampah sembarangan sebagai seorang muslim.



































BAB III

METODOLOGI

  1. Identifikasi variabel

Variabel eksperimen dari penelitian ini terdiri dari :-idependent variabel dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian video , video yang dimaksud disini adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. 

-Dependent variabel dalam penelitian ini adalah adab dan sikap siswa MTS Muhammadiyah Sukarame sebagai seorang muslim terhadap bahaya buang sampah sembarangan, adab adalah tentang pengetahuan untuk dapat menjaga diri dari segala sifat yang salah. Adab terhadap lingkungan adalah tingkah laku makhluk hidup terhadap lingkungan sekitar, tingkah laku terhadap tumbuhan, hewan air dan apapun yang ada di sekitar kita. Karena kita, manusia mempunyai hubungan timbal balik antar semua mahluk hidup. Dan sebagai seorang muslim, jika sengaja melakukan kerusakan atau al-fasad terhadap alam, hukumnya adalah haram. Bahkan termasuk dosa besar apabila tingkat kerusakannya luas dan besar, seperti pembakaran hutan yang menimbulkan bencana asap, musnahnya kakayaan hewan, tumbuhan, dan korban jiwa. Dalam Alquran, perilaku destruktif terhadap alam ini disejajarkan dengan dosa membunuh. Analoginya, seperti membunuh manusia seluruhnya. Bentuk hukumannya di dunia, yaitu dengan cara dibunuh, disalib, dipotong tangan, dan kakinya secara silang dan diasingkan. Sedangkan, balasan di akhirat adalah siksa yang sangat dahsyat. (QS al-Maidah [5]:32-33). Rasulullah SAW telah memberikan kesadaran kepada para sahabat dan kaum Muslim tentang pentingnya adab terhadap lingkungan terutama buang sampah dan pencegahan kestabilitasan alam sekitar. Dan sampah adalah Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Sampah bisa jadi masalah yang sulit jika terus disepelekan hingga menimbun bisa menyebabkan penyakit.

 

  1. Operasional Variabel

Independent variabel dalam penelitian adalah ini berupa pemberian tayangan video, tayangan video dari  akibat akibat dan bahaya dari buang sampah sembarangan.

Dependent variabel dalam penelitian ini adalah berupa persepsi mahasiswa terhadap bahaya buang sampah sembarangan dimana sebelum dan sesudah pemberian tayangan video setiap siswa yang dijadikan subjek eksperimen ditanyakan terlebih dahulu persepsinya terhada kepedulian tentang sampahnya itu sendiri.


  1. Rancangan / design eksperimen

Rancangan eksperimen yang digunakan adalah Randomized Two-Group Design, dimana akan dilakukan satu kali pengukuran pada masing - masing kelompok dalam waktu yang bersamaan, dimana terdapat kelompok kontrol (yang tidak diberikan treatment) dan kelompok eksperimen (diberikan treatment).

Randomized Two-Group Design

Asigment

Group

Before

Observation

Treatment

After

Observation




R

Eksperimen

-

X

Y1


Kontrol

-

-

Y2


Keterangan:

R : Pemilihan subjek – subjek dalam eksperimen dilakukan secara random, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok komtrol.

X: Pemberian aromaterapi untuk kelompok eksperimen.

Y1: Pengukuran after  observation pada kelompok eksperimen.

Y2: Pengukuran after  observation pada kelompok kontrol.


Jalannya eksperimen :

  1. Siswa MTS Muhammadiyah Sukarame dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

  2. Kelompok eksperimen pertama2 akan diberikan dulu pertanyaan seputar persepsi mereka tentang kondisi kepedulian sampah di lingkungan sekolahnya.

  3. Kelompok eksperimen akan dimasukan kedalam ruangan yang sudah disediakan tv/proyektor untuk menonton tayangan video dari bahaya dan akibat dari bahaya akibat buang sampah sembarangan.

  4. Kelompok kontrol dibiarkan terlebih dahulu dan menunggu kelompok eksperimen selesai untuk ditanya tentang sikapnya sebagai seorang muslim terhadap sampah yang berserakan.

  5. Setelah selesai kelompok eksperimen menanyakan kembali persepsi siswa terhadap sampah yang berserakan setelah menonton tayangan tersebut.

  6. Peneliti membandingkan skor dari kedua kelompok.


  1. Controlled Variabel

APA

BAGAIMANA

MENGAPA

Video 

Memberikan 1 atau 2 video tentang bahaya buang sampah sembarangan dengan akibat akibat dan bahaya buang sampah sembarangan  itu sendiri

Agar siswa dapat merubah persepsinya terhadap adab terhadap lingkungan dari permasalahan buang sampah sembarangan 

Posisi tempat duduk

Posisi tempat duduk diatur sedemikian mungkin agar tidak terjadi blocking ketika pemutaran video dan bisa di kontrol dengan baik

Agar tidak ada siswa yang menjawab tidak menonton video karena tidak kelihatan atau tidur saat penayangan video berlangsung



  1. Uncontrolled Variable

APA

BAGAIMANA

MENGAPA

Suara 

Suara bising dari luar

Karena keadaannya sekolahan jadi kemungkinan suara bising dari anak2 yang sedang bermain atau mengobrol tidak bisa dikontrol

Persepsi

Persepsi awal yang sudah siswa punyai sesuai dengan persepsi peneliti setelah penayangan video berlangsung

Karena jika persepsi nya awalnya sudah sesuai dengan persepsi setelah penayangan video maka perilaku nya tidak bisa di kontrol 


  1. Alat ukur

Alat ukur yang digunakan berupa interview dengan beberapa aspek dan indikator sebelum dan sesudah penayangan video, juga proyektor dan laptop untuk penayangan video.


  1. Populasi dan Sampel

Populasi : seluruh siswa MTS Muhammadiyah Sukarame 

Teknik sampling : Random Sampling.




















DAFTAR KEPUSTAKAAN  


Arsy, Muhammad. Mengkontruksi Kembali Pemikiran Kita Terhadap Permasalahan Ekologi. Buletin IMM : April Vol. II. 2020.

Suhid, Aswati. 2002. Pengajaran adab & akhlak Islam dalam membangunkan modal insan. Jurnal Pengajian Umum Bil.8 : Universiti Putra Malaysia

Sayuti, S. Permasalahan Sampah Dan Solusinya. PDF : Staf pada Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan Provinsi banten.
Triutama, Aryo. .2016. Pengaruh Pemberian Tayangan Vidio Bahaya Merokok Terhadap Persepsi Bahaya Merokok Pada Siswa SMP N 9 Bandung. Proposal : Universitas Islam Bandung.


https://sukabumiupdate.com/posts/92202/10-dampak-buang-sampah-sembarangan-bisa-sebabkan-manusia-konflik

https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/cara-mudah-tumbuh-dan-kembangkan-kepekaan-anak/

http://ecomasjid.id/post/lima-adab-islam-terhadap-lingkungan

https://www.ilmuwiki.com/2020/02/adab-terhadap-lingkungan-dalam-islam.html?m=1



PROPOSAL TRUE EKSPERIMEN

Dress Wanita 30 Ribuan!!! Ada Disini !😍🤗

Yuk Mampir Ke Toko Online Syintia Berikhtiar, Banyak Tersedia Pakaian Muslim Yang ganteng dan cantik loh. Hanya di Toko Online Syintia Berikhtiar Klik Disini

Buket Cantik Start Harga 20 Ribuan 😮 Hanya Di Syeenish Bouquet


"Menyediakan Berbagai Macam Buket"

*Buket Bunga
*Buket Snack
*Buket Jilbab
*Buket Boneka
*Buket Uang
*Buket Rekwesan

Start Harga 20 K Loh


Admin WhatsApp 

Website: Habibah Purnama 












Komentar

Postingan populer dari blog ini

(DOC) AYAT DAN HADITS TENTANG BERSYUKUR

(DOC) RPP Perkembangan Bani Ummayyah I

(DOC) MAKALAH SHIFAT HURUF HIJAIYAH