BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN ISLAM

 BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN ISLAM

(Makalah)

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Kapita Selekta Pendidikan 

Dosen Pengampu :

Samsu Rahman, M.Pd


Disusun Oleh :

Kelompok 8

  1. Riska Nadya Wulantika ( 1911010175 )

  2. Syintia Purnama ( 1911010213 )


Kelas/Semester : D/5











JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1443 H/2021 M




KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan nikmat kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah “Kapita Selekta Pendidikan”, yang insya Allah telah kami selesaikan dengan sebaik mungkin.

Shalawat beriring salam tak lupa pula kita sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang mudah-mudahan kita sebagai umatnya mendapatkan syafa’atnya diyaumul akhir kelak. 

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan maupun kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar sekiranya dalam penyusunan makalah yang selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca.


Bandar Lampung, 13 November 2021



Kelompok 8








DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah 1

  2. Rumusan Masalah 1

  3. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN

  1. Definisi Bimbingan Konseling Islam..........................................3

  2. Fungsi Bimbingan Konseling Dalam Pendidikan  Islam..........4

  3. Visi Misi Bimbingan Konseling Dalam Pendidikan  Islam.......6

  4. Teori Bimbingan Konseling Dalam Pendidikan Islam..............7

  5. Metode Dan Teknik Bimbingan Konseling Pendidikan............9

  6. Urgensi Bimbingan Konseling Dalam Pendidikan Islam..........11

BAB III PENUTUP

  1. Kesimpulan 13

  2. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA






BAB I

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya menunjang suksesnya kegiatan pendidikan Islam di sekolah, pengetahuan bimbingan dan konseling sangat diperlukan oleh staf pengajar (guru) yang diberi tugas melaksanakan program bimbingan dan konseling. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar mengajar hakikatnya merupakan rangkaian proses komunikasi antara guru dan murid yang berlangsung atas dasar minat, bakat, dan kemampuan dari setiap murid. Pada proses komunikasi tersebut tidak selalu berjalan lancar bagi setiap individu murid, baik pengaruh dari luar maupun dari dalam diri. Misalnya kelemahan dalam penalaran, kemauan dan rasa (emosi), pengaruh dari lingkungan sosial yang kurang mendukung ke arah belajar anak, kekurangan biaya dalam pemenuhan sarana belajar dan sebagainya. 


  1. Rumusan Masalah

  1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan konseling dalam Islam?

  2. Apa fungsi bimbingan konseling dalam pendidikan Islam?

  3. Apa visi misi bimbingan konseling dalam pendidikan Islam?

  4. Bagaimana teori bimbingan konseling dalam pendidikan Islam?

  5. Bagaimana metode teknik bimbingan konseling dalam pendidikan Islam?

  6. Bagaimana urgensi bimbingan konseling dalam pendidikan Islam?


  1. Tujuan

  1. Mahasiswa memahami definisi bimbingan konseling dalam Islam.

  2. Mahasiswa memahami fungsi bimbingan konseling dalam pendidikan Islam.

  3. Mahasiswa memahami visi dan misi bimbingan konseling dalam Islam.

  4. Mahasiswa memahami teori bimbingan konseling dalam Islam.

  5. Mahasiswa memahami metode dan teknik bimbingan konseling dalam Islam.

  6. Mahasiswa mampu menganalisis urgensi bimbingan konseling dalam pendidikan Islam.
















BAB II

PEMBAHASAN


  1. Definisi Bimbingan Konseling Dalam Islam

Bimbingan berasal dari kata “guidance” yang berarti pimpinan, arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata “guidance” berasal dari kata “to guide” yang berarti menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan. Pengertian bimbingan secara luas ialah suatu proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, menerima dirinya, merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi dan kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Konseling dalam bahasa Inggris “Counseling” dikaitkan dengan kata “counsel” yang diartikan:

  1. Nasehat (to obtain counsel);

  2. Anjuran (to give counsel);

  3. Pembicaraan (to take counsel).

Dengan demikian konseling diartikan sebagai pemberian nasehat, anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Sedangkan konseling menurut terminologi:

  1. C. Patterson (1959) mengemukakan bahwa konseling ialah proses yang melibatkan hubungan antar pribadi antara seorang terapis dengan satu klien atau lebih, dimana terapis menggunakan metode-metode psikologis atas dasar pengetahuan sitematik tentang kepribadian manusia dalam upaya meningkatkan kesehatan mental klien.

  2. Edwin C. Elwis (1970) mengemukakan bahwa konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah dibantu secara pribadi untuk merasa dan berprilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat (konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan prilaku yang memungkinkannya berhubungan secara efektif dengan dirinya dan lingkungannya.

  3. Menurut Williamson, konseling diartikan sebagai suatu proses personalisasi dan individualisasi untuk membantu seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah. Ciri-ciri perilaku sebagai warga negara dan nilai-nilai pribadi dan sosial serta kebiasaan dan semua kebiasaan lainnya, mempelajari keterampilan (skill), sikap dan kepercayaan yang dapat membantu dirinya selaku makhluk yang dapat menyesuaikan diri secara normal.

Sedangkan definisi bimbingan dan konseling dalam pendidikan Islam ialah suatu aktifitas memberikan bimbingan, pengajaran, dan pedoman kepada peserta didik yang dapat mengembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dengan baik dan benar secara mandiri berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadis. Dengan menggunakan teknik-teknik tertentu baik yang bersifat lahir ataupun batin yang dilakukan oleh guru BK/BP dalam lingkungan sekolah/madrasah.

  1. Fungsi Bimbingan Konseling Dalam Islam

Hamdani Bakran (2004), mengemukakan fungsi konseling secara tradisional digolongkan kepada tiga fungsi, yaitu sebagai berikut:

  1. Remedial atau rehabilitatif

Secara historis konseling lebih banyak memberikan penekanan pada fungsi remedial karena sangat dipengaruhi oleh psikologi klinik dan psikitri. Peranan remedial berfokus pada masalah; 

a) Penyesuaian diri. 

b) Menyembuhkan masalah psikologis yang dihadapi. 

c) Mengembalikan kesehatan mental dan mengatasi gangguan emosional.

2. Fungsi educative (pengembangan)

Fungs ini berfokus pada masalah; 

a) Membantu meningkatkan ketrampilan-ketrampilan dalam kehidupan. 

b) Mengidentifiksdi dsn memecahkan masalah-masalah hidup.

c) Membantu meningkatkan kemampuan menghadapi transisi dalam kehidupan. d) untuk keperluan jangka pendek, konseling membantu individu-individu menjelaskan nilai-nilai, menjadi lebih tegas, mengendalikan kecemasan, meningkatkan ketrampilan komunikasi antar pribadi, memutuskan arah hidup, menghadapi kesepian dan sebainya.

3. Fungsi prefentif (pencegahan)

Fungsi ini membantu individu agar agar dapat berupaya aktif untuk melakukan pencegahan sebelum mengalami masalah-masalah kejiwaan karena kurangnya perhatian. Upaya preventif meliputi pengembangan strategi-strategi dan program-program yang dapat digunakan untuk mencoba mengantisipasi dan mengelakkan resiko-resiko hidup yang tidak perlu terjadi.

Islam memberikan bimbingan kepada individu agar dapat kembali kepada bimbigngan Al-Q’uran dan As-Sunnah. Islam mengararahkan individu agar dapat mengerti apa arti ujian dan musonah dalam hidup. Kegelisahan, ketakutan dan kecemasan merupakan bunga kehidupan yang harus dapat ditanggulangi oleh setiap individu dengan pertolongan-Nya, melalui orang-orang ahli:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمَوَالِ وَالْأنْفُسِ وَ الثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ (١٥٥)

 (١٥٦) اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ رَحْمَةٌ وَ أُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ (١٥٧) 

“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (QS. Al-Baqarah: 155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al-Baqarah: 156) Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-oranyang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 157).

  1. Visi dan Misi Bimbingan Konseling Dalam Islam

  1. Visi 

Terwujudnya sarjana bimbingan konseling profesional yang mampu berkontribusi secara maksimal baik di sekolah maupun di masyarakat dengan berlandaskan ajaran Islam.

  1. Misi 

  1. Melaksanakan pendidikan untuk menghasilkan sarjana ahli bidang layanan bimbingan dan konseling yang islami secara mandiri dan profesional.

  2. Memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai seorang konselor profesional untuk berkiprah di lingkungan lembaga pendidikan.

  3. Memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai seorang konselor profesional untuk berkiprah di lingkungan masyarakat.

  4. Memperkaya wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap calon konselor.

  5. Melaksanakan pembinaan dan latihan dalam bidang penelitian tentang masalah pendidikan, agama dan kemasyarakatan. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengabdian pada masyarakat.

  1. Teori Bimbingan Konseling Dalam Islam

Yang dimaksud dengan teori-teori konseling dalam Islam adalah landasan yang benar dalam melaksanakan proses bimbingan dan konseling agar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan perubahan-perubahan positif bagi klien mengenai cara dan paradigma berfikir, cara menggunakan potensi nurani, cara berperasaan, cara berkeyakinan dan cara bertingkah laku berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah.

Teori-teori tersebut sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Hamdani Bakran (2002) adalah sebagaimana berikut:


  1. Teori Al-Hikmah 

Sebuah pedoman, penuntun dan pembimbing untuk memberi bantuan kepada individu yang sangat membutuhkan pertolongan dalam mendidik dan mengembangkan eksistensi dirinya hingga ia dapat menemukan jati diri dan citra dirinya serta dapat menyelesaikan atau mengatasi berbagai permasalahan hidup secara mandiri. Proses aplikasi konseling teori ini semata-mata dapat dilakukan oleh konselor dengan pertolongan Allah, baik secara langsung maupun melalui perantara, dimana ia hadir dalam jiwa konselor atas izin-Nya.


  1. Teori Al-Mauidhoh Hasanah 

Yaitu teori bimbingan atau konseling dengan cara mengambil pelajaran-pelajaran dari perjalanan kehidupan para Nabi dan Rasul. Bagaimana Allah membimbing dan mengarahkan cara berfikir, cara berperasaan, cara berperilaku serta menanggulangi berbagai problem kehidupan. Bagaimana cara mereka membangun ketaatan dan ketaqwaan kepada-Nya. 

Yang dimaksud dengan Al-Mau’izhoh Al-Hasanah ialah pelajaran yang baik dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya, yaitu dapat membantu klien untuk menyelesaikan atau menanggulangi problem yang sedang dihadapinya.


  1. Teori Mujadalah

Yang dimaksud teori Mujadalah ialah teori konseling yang terjadi dimana seorang klien sedang dalam kebimbangan. Teori ini biasa digunakan ketika seorang klien ingin mencari suatu kebenaran yang dapat menyakinkan dirinya, yang selama ini ia memiliki problem kesulitan mengambil suatu keputusan dari dua hal atau lebih; sedangkan ia berasumsi bahwa kedua atau lebih itu lebih baik dan benar untuk dirinya. Padahal dalam pandangan konselor hal itu dapat membahayakan perkembangan jiwa, akal pikiran, emosional, dan lingkungannya.


  1. Metode Teknik Bimbingan Konseling Dalam Islam

Konseling merupakan aktifitas untuk menciptakan perubahan-perubahan  dan perbaikan-perbaikan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, ada perlunya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling membutuhkan teknik-teknik  yang memadai. Metode dan teknik mana yang dipergunakan dalam melaksanakan bimbingan dan konseling, tergantung pada:

  1. Masalah/ problem yang dihadapi;

  2. Tujuan penggarapan masalah;

  3. Keadaan yang dibimbing/ klien;

  4. Kemampuan pembimbing/ konselor mempergunakan metode/ teknik;

  5. Sarana dan prasarana yang tersedia;

  6. Kondisi dan situasi lingkungan sekitar;

  7. Organisasi dan administrasi layanan bimbingan dan konseling;

  8. Biaya yang tersedia;

Dalam menguraikan metode mendapatkan data untuk bimbingan konseling, H.M Umar dan  Sartono secara panjang lebar mengungkapkan metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam rangka merealisasikan bimbingan dan konseling. Pengumpulan data ini sangat penting dalam penyelidikan-penyelidikan pada umumnya maupun dalam bimbingan konseling. Oleh karena itu, pada bagian ini, perlu dikemukakan beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk memperoleh data dalam bimbingan konseling diantaranya:

  1. Observasi yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data yang diinginkan dengan mengadakan pengamatan secara langsung.

  2. Questionnaire yaitu merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi sasaran questionnaire tersebut.

  3. Interview yaitu suatu metode yang mendapatkan data dengan     mengadakan  face to face relation.

  4. Sosiometri dalam hal ini menunjukkan kepada kita tentang ukuran berteman. Jadi dengan sosiometri dapat kita lihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman atau bergaul. Dengan demikian, besar sekali bantuan sosiometri untuk mendapatkan data-data anak, terutama dalam hubungan atau kontak sosialnya.

  5. Tes yaitu suatu metode yang digunakan dalam penyelidikan dengan menggunakan soal-soal yang telah dipilih oleh sesama, artinya dengan standar tertentu.

  6. Case Study yaitu suatu metode penyelidikan untuk mempelajari kejadian mengenai perseorangan. Dengan kata lain, suatu metode untuk menyelidiki riwayat hidup seseorang, ( Drs. Anas Salahudin, M. Pd., 2010:72-83).

Dilihat dari cara memperoleh (metodologi), sumber psiko-terapi berwawasan Islam ada empat, yaitu: 1) metode Istimbath; 2) metode Iqtibas; 3) metode Istiqro; dan 4) metode jami bayna nufus al-zakiyyah wal-‘uqul al-shafiyyah.

Dari manhaj-manhaj ini dikembangkan beberapa metode seperti: 1) terapi dengan Al-quran; 2) terapi dengan doa; 3) terapi dzikir; 4) terapi sholat; 5) terapi mandi; 6) terapi puasa; 7) terapi hikmah; dan 8) terapi tarikat dan tasawuf, (Isep Zainal Arifin, 2009:42-45).

Berikut ini adalah beberapa teknik konseling sebagaimana yang telah disampaikan oleh Hamdani Bakari (2002), yakni:

  1. Teknik yang bersifat lahir 

Teknik yang bersifat lahir ini menggunakan alat yang dapat di lihat, di dengar atau dirasakan oleh klien (anak didik) yaitu dengan menggunakan tangan atau lisan antara lain:

  1. Dengan menggunakan kekuatan, power dan otoritas;

  2. Keinginan, kesungguhan dan usaha yang keras;

  3. Sentuhan tangan (terhadap klien yang mengalami stres dengan memijit di bagian kepala, leher dan pundak);

  4. Nasehat, wejangan, himbauan dan ajakan yang baik dan benar. Maksudnya dalam konseling, konselor lebih banyak menggunakan lisan yang berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh klien dengan baik, jujur dan benar. Agar konselor bisa mendapatkan jawaban dan pernyataan yang jujur dan terbuka dari klien, maka kalimat yang dilontarkan konselor harus mudah dipahami, sopan dan tidak menyinggung perasaan atau melukai hati klien. Demikian pula ketika memberikan nasehat hendaklah dilakukan denagn kalimat yang indah, bersahabat, menenangkan dan menyenangkan;

  5. Menbacakan do'a atau berdo'a dengan menggunakan lisan;

  6. Sesuatu yang dekat dengan lisan yakni dengan tiupan;

  1. Teknik yang Bersifat Batin

Yaitu teknik yng hanya dilakukan dalam hati dengan do'a dan harapan namun tidak usaha dan upaya yang keras secara konkrit, seperti dengan menggunakan potensi tangan dan lisan. Oleh karena itulah Rosululloh bersabda "bahwa melakukan perbuatan dan perubahan dalam hati saja merupakan selemah-lemahnya iman".

Teknik konseling yang ideal adalah dengan kekuatan, keinginan dan usaha yang keras dan sungguh-sungguh dan diwujudkan dengan nyata melalui perbuatan, baik dengan tangan, maupun sikap yang lain. Tujuan utamanya adalah membimbing dan mengantarkan individu kepada perbaikan dan perkembangan eksistensi diri dan kehidupannya baik dengan Tuhannya, diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

  1. Ugensi Bimbingan Konseling Dalam Pendidikan Islam

Untuk mencapai tujuan dari pendidikan islam perlu dukungan dari berbagai pihak dilingkungan sekolah salah satunya yaitu guru bimbingan dan konsling untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi pendidikan peserta didik dengan nilai -- nilai Islami. Bimbingan dan konseling Islam merupakan suatu usaha yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi dan memecahkan masalah yang dialami peserta didik agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat berdasarkan ajaran Islam. Seperti dalam surat Al -- Syams yang berbunyi "Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (8). Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu (9). Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (10). (Q.S. al-Syams: 8-10)"

Berdasarkan pendapat ahli jiwa, bahwa yang mengendalikan tindakan seseorang adalah kepribadiannya. Kepribadian terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang telah dilaluinya. Untuk itulah perlu adanya bimbingan dan pengajaran serta penanaman nilai-nilai agama Islam dan pembiasaan-pembiasaan yang baik sejak lahir. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat membentuk kepribadian manusia yang berakhlak karimah yang sesuai dengan ajaran agama.

Dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan perlu adanya dukungan dan peranan ilmu -- ilmu islam untuk mencapai tujuan dari sebuah pendidikan yang baik dengan dukungan dari pembentukan perilaku peserta didik yang dilakukan dengan guru bimbingan dan konseling yang tak luput dari penanaman nilai -- nilai islam di dalamnya. Kita sebagai umat muslim harus menerapkan ilmu -- ilmu islam dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam dunia pendidikan.







BAB III

  1. Kesimpulan

Saat ini keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah termasuk madrasah sudah tampak lebih baik, apabila dibandingkan dengan era sebelumnya. Pengakuan kearah pelayanan bimbingan dan konseling atau konseling sebagai suatu profesi sudah semakin mengkristal terutama dari pemerintah dan kalangan profesi lainnya. 

Fokus pelayanan bimbingan dan konseling adalah manusia. Oleh sebab itu, melihat relevansi tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling dengan Islam (ajaran Islam) juga harus melihat bagaimana Islam memandang manusia, tujuan penciptaannya dan tugas atau tanggung jawabnya serta penjelasan-penjelasan lain yang berkenaan dengan syariat Islam.

Bimbingan dan konseling dalam pendidikan Islam ialah suatu aktifitas memberikan bimbingan, pengajaran, dan pedoman kepada peserta didik yang dapat memngembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, keimanan dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika dalam keluarga, sekolah dan masyarakat dengan baik dan benar secara mandiri berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadis. Dengan menggunakan teknik-teknik tertentu baik yang bersifat lahir ataupun batin yang dilakukan oleh guru BK / BP dalam lingkungan sekolah / madrasah.


  1. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. 2010. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah.


Aunur Rahim Faqih .2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, UII press. Jakarta.


Hamdani Bakran, Adz-Dzaky. 2004. Konseling dan psikoterapi Islam. Yogyakarta: Al-Manar.


http://fatimatuzzahrofadhil.blogspot.com/2011/09/bimbingan-dan-konseling-dalam.html?m=1 ( diakses Sabtu 13 November 2021 pukul 14:11 WIB ).


https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_prodi/RjAwMzk0QUMtQ0E3RS00RUEzLTkxRjctOTBGQjBDMEE0QTND/20211, ( diakses Sabtu 13 November 2021 pukul 19:21 WIB ).


http://laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/bimbingan-dan-konseling-dalam-islam.html?m=1 ( diakses 13 November 2021 pukul 19:26 WIB ).


http://arifriduan.blogspot.com/2013/06/teknik-bimbingan-konseling-islam.html?m=1 ( diakses 13 November 2021 pukul 19:37 WIB ).


https://www.kompasiana.com/amp/izzahrahmiarifah8931/60f3d7c815251014974e0b22/hubungan-pendidikan-islam-dalam-bimbingan-dan-konseling ( diakses Sabtu 13 November 2021 pukul 19:47 WIB ).


https://bdkpalembang.kemenag.go.id/berita/hakekat-bimbingan-konseling-dalam-pendidikan-di-indonesia ( diakses 13 November 2021 pukul 21:27 WIB ).


https://www.dictio.id/t/bagaimana-metode-dan-teknik-bimbingan-konseling-islam/125078 ( dikases Seni 15 November 2021 pukul 14:19 WIB ).





Maklah Analisis Kepuasan Pengguna Dalam Pendidikan

MAKALAH MAQAMAT DAN HAL SERTA LATIHAN BATHIN (TAKHALLI, TAHALLI,

Makalah Landasan Dan Kurikulum PAI

Konsep Dasar Pengembangan Instrumen Penilaian Agama Islam

Maklah Statistik Bab II Pembahasan



Dress Wanita 30 Ribuan!!! Ada Disini !😍🤗

Yuk Mampir Ke Toko Online Syintia Berikhtiar, Banyak Tersedia Pakaian Muslim Yang ganteng dan cantik loh. Hanya di Toko Online Syintia Berikhtiar Klik Disini

Buket Cantik Start Harga 20 Ribuan 😮 Hanya Di Syeenish Bouquet


"Menyediakan Berbagai Macam Buket"

*Buket Bunga
*Buket Snack
*Buket Jilbab
*Buket Boneka
*Buket Uang
*Buket Rekwesan

Start Harga 20 K Loh


Admin WhatsApp 

Website: Habibah Purnama 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

(DOC) AYAT DAN HADITS TENTANG BERSYUKUR

(DOC) RPP Perkembangan Bani Ummayyah I

(DOC) MAKALAH SHIFAT HURUF HIJAIYAH